SRIMP PASTE ( TERASI)
Terasi atau belacan adalah bumbu masak yang dibuat dari ikan dan/atau udang rebon yang difermentasikan, berbentuk seperti adonan atau pasta dan berwarna hitam-coklat, kadang ditambah dengan bahan pewarna sehingga menjadi kemerahan. Terasi merupakan bumbu masak yang penting di kawasan Asia Tenggara dan Tiongkok Selatan. Terasi memiliki bau yang tajam. Di Indonesia terasi biasanya digunakan untuk membuat sambal terasi, tetapi terasi juga digunakan sebagai penyedap masakan dalam berbagai resep tradisional Indonesia.[1]
Hadirnya terasi dalam peta kuliner Nusantara sudah dimulai sejak zaman Kerajaan Cirebon, dan mencapai puncak ketenaran pada tahun 1415."Bahkan, sejak zaman Kerajaan Singhapura, terasi sudah ada," terang sejarawan sekaligus dosen di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon, Opan Safari.
Raja pertama di Cirebon, Pangeran Cakrabuana atau Mbah Kuwu Cirebon sering meluangkan waktu mencari udang atau rebon. Hasil tangkapan udang itu kemudian diolah menjadi terasi oleh Pangeran Cakrabuana."Udang yang diolah menjadi terasi itu jadi memiliki nilai lebih. Kepiawaian Pangeran Cakrabuana membuat terasi menjadikan Cirebon diangkat menjadi Ketumenggungan," kata Opan.
Popularitas terasi membuat Laksamana Cheng Ho, pemimpin armada dagang dari Cina membawanya dalam setiap ekspedisi. Kedatangan Cheng Ho ke Nusantara selain misi untuk penyebaran Islam, juga ada misi lain seperti pertukaran komoditas."Saat itu, Cheng Ho menyebarkan ilmu tentang kesyahbandaran, seperti mendirikan pelabuhan. Nah, uniknya Cheng Ho itu selalu membawa terasi saat pulang ke negerinya," terang Opan.
Terasi semula disebut terasih, memiliki makna "yang sangat disukai". Kata terasih dipercaya berasal dari kata asih yang dalam bahasa Sunda bermakna cinta atau suka.Sejak awal terasi dikenal sebagai penyedap rasa. Sedemikian gurih dan enak rasa penyedap alami ini, Raja Kerajaan Galuh (Kerajaan Sunda Timur) sangat menyukainya, hingga sang Raja bisa mengenali masakan yang dibumbui terasi atau tidak.
Stok terasi dalam Kerajaan Galuh diambil dari persembahan rakyat Cirebon yang waktu itu merupakan negeri bawahan Kerajaan Sunda Galuh.Dalam Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, diperkuat Naskah Mertasinga, terasi juga yang menjadi penyebab serangan Kerajaan Sunda Galuh ke Cirebon. Hal ini terjadi setelah Cirebon secara sengaja menghentikan pengiriman upeti garam dan terasi.
Seiring waktu, terasi yang dikenal sekarang ini umumnya terbuat dari campuran garam, tepung, dan udang rebon yang ditumbuk. Setelah itu terasi kemudian dibentuk menjadi persegi atau bulat untuk kemudian dikeringkan.
Di Malaysia, kadang-kadang belacan dibakar supaya rasanya lebih enak. Namun terasi bakar cenderung menimbulkan bau yang tajam.[2][3]
Di Bangka, ada beberapa daerah khusus penghasil belacan yang terkenal seperti Toboali, Bangka Selatan. Pembuatannya dengan cara mengambil udang rebon segar hasil tangkapan nelayan dari laut, kemudian langsung merebusnya di pinggir pantai. Setelah matang, udang rebon tersebut ditumbuk dengan lesung kayu dan dicampur garam, lalu dijemur agar kadar airnya rendah dan kemudian ditumbuk kembali hingga menjadi adonan yang dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas bentuk terasi.
Di Malaysia, Singapura dan Brunei, terasi disebut belacan dan di Thailand disebut kapi. Di Indonesia, terasi sering dikaitkan dengan sejarah berdirinya kota Cirebon yang jika ditilik dari penamaannya dalam bahasa Sunda, merupakan lakuran dari kata ci (yang berarti air) dan udang rebon.
>Fungsi Terasi
Terasi sebagai bumbu masak yang memiliki aroma menyengat ini ternyata memiliki khasiat yang cukup baik bila dikonsumsi setiap hari. Mengkomsusi terasi berarti Anda membantu untuk pembentukan darah karena mengandung vitamin B12. Pengolahan terasi yang melalui fermentasi menyebabkan terasi tidak mudah ditumbuhi oleh kuman atau bakteri. Namun konsumsi terasi tidak dianjurkan jika dimakan langsung karena terasi tetaplah sebagai bahan tambaha yaitu sebagai bumbu dapur.
Terasi yang baik adalah terasi yang memilki aroma yang segar dan berasal dari udang. Karena terasi udang terutama udang rebon memiliki rasa yang lebih gurih dan asin. Mengolah terasi cukup mudah karena terasi dapat digoreng atau dibakar agar memiliki rasa yang lebih kuat ketikan dicampur dalam masakan seperti sambal terasi ataupun kangkung balacan.
>Nutrisi yang terkandung pada Terasi
Dalam 100 gram terasi terdapat kandungan energi sebanyak 155 kalori, protein 22,3 gram, lemak 2,9 gram, hingga vitamin B, fosfor dan kalsium.
>Ciri-ciri Terasi
Terasi dapat dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan bahan baku, yaitu udang, ikan, dan campuran ikan dan udang. Perbedaan bahan baku itulah yang menyebabkan perbedaan warna terasi.
"Biasanya kan kalau udang rebon itu warnanya cokelat muda, kemudian melalui proses pengolahan ada yang sampai cokelat kehitaman, ada yang memang kemerah-merahan. Jadi, kembali lagi ke bahan dasarnya apa? Kalau bahannya rebon ya mungkin saja (warna) jadi merah," ujar dokter Marya W. Haryono, M.Gizi, SpGK seperti dinukil Viva.
Terasi yang bermutu baik biasanya berwarna cokelat gelap, berbau khas terasi, tidak berbau tengik, tidak mengandung kotoran seperti pasir, sisa-sisa ikan atau udang," terang dosen Program Studi Gizi Stikes Baiturrahim Jambi, Dini Wulan Dari dinukil Tribunnews.
source :
Komentar
Posting Komentar