SELADA
Selada atau
daun sla (
Lactuca sativa) adalah tumbuhan sayur yang biasa ditanam di daerah beriklim sedang maupun daerah
tropika. Kegunaan utama adalah sebagai
salad. Produksi selada dunia diperkirakan sekitar 3 juta ton,yang ditanam pada lebih dari 300.000 ha lahan.
[butuh rujukan]
Lactuca sativa, satu-satunya jenis Lactuca yang didomestikasi, merupakan tumbuhan asli lembah dari bagian timur Laut Tengah. Bukti lukisan pada pemakaman Mesir kuno menunjukkan bahwa selada yang tidak membentuk "kepala" telah ditanam sejak 4500 SM. Awalnya, tanaman ini mungkn digunakan sebagai obat, dan untuk minyak-bijinya yang dapat dimakan. Beberapa ras lokal selada, diketahui digunakan untuk diambil minyak-bijinya. Tipe selada liar sering memiliki daun dan batang yang berduri, tidak membentuk kepala dan daunnya berasa pahit, serta mengandung banyak getah.
Pemuliaan tanaman ini mungkin ditekankan untuk memperoleh tanaman yang tidak berduri, lambat berbunga, berbiji besar dan tidak menyebar, tidak bergetah, dan tidak pahit. Aspek lain meliputi tunas liar lebih sedikit, daun lebar dan besar, dan membentuk kepala. Selada yang membentuk kepala adalah tanaman yang dibudidayakan agak lebih kini, yang pertama kali dinamakan sebagai "selada kubis" pada tahun 1543.
- capitata, selada kepala renyah (crisphead, iceberg) dan kepala mentega (butterhead)
- longifolia, selada cos (romaine)
- crispa, selada daun longgar
- asparagina, selada batang
Setelah perkembangan roset awal, daun selanjutnya mulai tumbuh bertumpang-tindih, dan akhirnya memerangkap daun yang baru terbentuk. Terus berkembangnya daun yang terperangkap meningkatkan kepadatan kepala; kepala biasanya berbentuk hampir bulat. Kepala dapat menjadi sangat keras, dan dengan makin besar, kepala ini dapat pecah. Daun yang terlalu matang menjadi berasa pahit. Daun-daun bagian dalam yang terlipat ketat menjadi kasar(rugose), getas dan renyah. Daun terluar biasanya berwarna hijau tua, makin ke dalam warnanya makin muda. Ketika dipanen, tanaman di lapangan biasanya berbobot antara 700 dan 1000 g. Selada produksi rumah kaca umumnya jauh lebih kecil. Daya simpan dan keterangkutan yang baik adalah sifat penting yang dimiliki selada kepala renyah
Kultivar kepala mentega, kadang-kadang disebut selada kubis, lebih banyak ditanam. Kultivar ini lebih disukai konsumen karena aroma dan daunnya yang lembut. Tanaman kultivar ini lebih kecil, agak lebih gepeng dan menghasilkan kepala yang kurang padat ketimbang tipe kepala renyah. Daunnya lebar, berlipat dan lembut, dengan tekstur berminyak lunak. Ada dua tipe utama kultivar ini yang diproduksi, yaitu tipe hari-netral dengan kepala yang agak padat dan tipe hari-pendek, menghasilkan kepala kecil dan kurang padat,dan umumnya ditanam dalam naungan pelindung. Kedua tipe ini mudah tergores sehingga karakteristik keterangkutan dan daya simpannya tidak baik. Kultivar tipe Batavia memilki sifat pertengahan antara tanaman kepala renyah dan kepala mentega. Kultivar ini ditanam baik di lapangan maupun dalam bangunan pelindung.
Kultivar cos,juga disebut sebagai romaine, memiliki daun memanjang, kasar, dan bertekstur renyah, dengan tulang daun tengah lebar dan jelas. Daun panjangnya yang agak sempit cenderung tumbuh tegak dan secara longgar bertumpang-tindih satu sama lain, serta tidak membentuk kepala. Sifat pascapanennya sama dengan tipe kepala renyah.
Kultivar daun longgar sangat beragam ukuran, sembir, warna, dan tekstur daunnya. Setiap kultivar memiliki daun yang berkembang dalam kelompok roset yang ketat. Sebagian memiliki daun lembut dan renyah, sebagian berdaun halus, sementara yang lainnya di antara keduanya. Penanganan pascapanen selada jenis ini harus lebih hati-hati karena kelembutan daunnya, umur simpannya agak pendek, walaupun lebih baik daripada tipe kepala mentega, bahkan dengan pendinginan dan penanganan yang baik sekalipun.
Selada mempunyai kandungan
mineral, termasuk
iodium,
fosfor,
besi,
tembaga,
kobalt,
seng,
kalsium,
mangan, dan
potasium, sehingga selada mempunyai khasiat terbaik dalam menjaga keseimbangan tubuh. Kulit luar yang hijau adalah yang paling baik. Dimasak perlahan-lahan selama 15 menit merupakan obat penderita insomnia.
ANGGUR
Anggur merupakan tanaman
buah berupa perdu merambat yang termasuk ke dalam keluarga
Vitaceae.
[1] Buah ini biasanya digunakan untuk membuat
jus anggur,
jelly,
minuman anggur,
minyak biji anggur dan
kismis, atau dimakan langsung.
[1] Buah ini juga dikenal karena mengandung banyak senyawa polifenol dan resveratol yang berperan aktif dalam berbagai metabolisme tubuh, serta mampu mencegah terbentuknya sel kanker dan berbagai penyakit lainnya.
[2] Aktivitas ini juga terkait dengan adanya senyawa metabolit sekunder di dalam buah anggur yang berperan sebagai senyawa
antioksidan yang mampu menangkal
radikal bebas.
[3][4]
Tanaman ini sudah dibudidayakan sejak tahun
4000 SM di
Timur Tengah.
[1] Akan tetapi, proses pengolahan buah anggur menjadi minuman anggur baru ditemukan pada tahun
2500 SM oleh bangsa
Mesir.
[1] Hanya beberapa waktu berselang, proses pengolahan ini segera tersebar luas ke berbagai penjuru dunia, mulai dari daerah di
Laut Hitam,
Spanyol,
Jerman,
Prancis, dan
Austria.
[1] Penyebaran buah ini berkembang samakin pesat dengan adanya perjalanan
Colombus yang membawa buah ini mengitari dunia.
[1]
Buah anggur memiliki banyak varietas, antara lain
[5][6][7]:
- Vitis vinifera, anggur untuk bahan minuman anggur Eropa
- Vitis labrusca, anggur Amerika Utara untuk membuat jus anggur, kadangkala untuk minuman anggur
- Vitis riparia, anggur liar Amerika Utara, kadangkala untuk pembuatan minuman anggur
- Vitis rotundifolia, muscadine, digunakan untuk jelly dan kadangkala minuman anggur
- Vitis aestivalis, varietas Norton yang digunakan untuk pembuatan minuman anggur
- Vitis lincecumii (juga disebut Vitis aestivalis atau Vitis lincecumii), Vitis berlandieri (juga disebut Vitis cinerea var. helleri), Vitis cinerea, Vitis rupestris digunakan untuk membuat minuman anggur hibrida dan "rootstock" tahan-hama.
-
-
-
Foliage of the Concord grape plant
Perkebunan anggur di Sobes, Republik
Ceko.
Anggur merupakan salah satu tanaman yang hidup pada daerah dataran rendah.
[1] Tidak seperti kebanyakan tanaman lainnya, tanaman anggur justru membutuhkan
musim kemarau panjang berkisar 4-7 bulan agar dapat tumbuh dengan baik dan intensitas
cahaya matahari yang cukup tinggi.
[1] Curah hujan yang diperlukan oleh tanaman ini hanya 800 mm per tahun.
[1] Oleh karena itu, penyiraman yang berlebihan dapat mengganggu proses pembuahannya.
[8] Suhu untuk tumbuh maksimal adalah 31
oC dan suhu minumum adalah 23
oC dengan kelembapan udara berkisar antara 75-80%.
[8]
Hanya beberapa jenis tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman anggur dengan baik.
[8] Secara umum, tanah tersebut harus mengandung
pasir dan
lempung dalam jumlah yang cukup agar tanaman tidak mengalami
transpirasi berlebihan.
[8] Selain itu, tanah yang digunakan harus subur dan bertekstur
gembur agar terdapat asupan
nutrisi dan pasokan udara yang baik.
[8] Tanah tersebut juga harus memiliki derajat keasaman (
pH) yang
netral, yaitu 7.
[8]
Anggur memiliki banyak manfaat kesehatan karena mengandung berbagai jenis senyawa
metabolit sekunder, terutama golongan
flavonoid dan
antosianin, serta
resveratol.
[9] Penelitian lain mengungkapkan bahwa senyawa aktif di dalam anggur mampu meningkatkan kerja
sel endotelial yang berperan dalam memperlancar aliran
darah dalam
arteri terkait dengan aktivitasnya terhadap sel-sel otot halus.
[10] Melalui mekanisme ini, risiko terkena serangan
jantung dapat berkurang.
[11]Selain itu, anggur juga mengandung banyak senyawa
antioksidan yang daya kerjanya lebih kuat daripada
vitamin C dan
vitamin E.
[11] Di dalam tubuh, senyawa flavonoid anggur dapat meningkatkan produksi
lemak baik (
HDL) sekaligus menurunkan
trigliserida yang beredar di dalam darah.
[11]
- ^ a b c d e f g h i Prihatman K. 2000. Budidaya Pertanian: Anggur. Hal: 1-3. Sistem Informasi Manajemen Pembangunan di Pedesaan, BAPPENAS.
- ^ Lange DW, Wiel A van de DW. 2004. Drink to prevent: review on the cardioprotective mechanisms of alcohol and red wine polyphenols. Semin Vasc Med 4(2):173–86.
- ^ Bagchi D, Bagchi M, Stohs SJ. 2000. Free radicals and grape seed proanthocyanidin extract: importance in human health and disease prevention. Toxicol 148(2-3):187–97.
JERUK
Jeruk atau
limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota
marga Citrus dari
suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk
pohon dengan
buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan
asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua anggotanya.
Sebutan "jeruk" kadang-kadang juga disematkan pada beberapa anggota marga lain yang masih berkerabat dalam suku yang sama, seperti
kingkit. Dalam bahasa sehari-hari, penyebutan "jeruk" atau "limau" (di Sumatra dan Malaysia) seringkali berarti "
jeruk keprok" atau "
jeruk manis". Di Jawa, "limau" (atau "limo") berarti "
jeruk nipis".
Jeruk sangatlah beragam dan beberapa
spesies dapat saling bersilangan dan menghasilkan
hibrida antarspesies ('
interspecific hybrid) yang memiliki karakter yang khas, yang berbeda dari spesies tetuanya. Keanekaragaman ini seringkali menyulitkan klasifikasi, penamaan dan pengenalan terhadap anggota-anggotanya, karena orang baru dapat melihat perbedaan setelah bunga atau buahnya muncul. Akibatnya tidak diketahui dengan jelas berapa banyak jenisnya. Penelitian-penelitian terakhir menunjukkan adalah keterkaitan kuat
Citrus dengan genus
Fortunella (kumkuat),
Poncirus, serta
Microcitrus dan
Eremocitrus, sehingga ada kemungkinan dilakukan penggabungan.
Citrus sendiri memiliki dua anakmarga (subgenus), yaitu
Citrus dan
Papeda.
Banyak anggota jeruk yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan, wewangian, maupun industri. Buah jeruk adalah sumber
vitamin C dan wewangian/parfum penting. Daunnya juga digunakan sebagai rempah-rempah.
Pohon kecil,
perdu atau
semak besar, ketinggian 2-15 m, dengan
batang atau ranting berduri panjang tetapi tidak rapat.
Daun hijau abadi dengan tepi rata, tunggal, permukaan biasanya licin dan agak berminyak.
Bunga tunggal atau dalam kelompok, lima
mahkota bunga (kadang-kadang empat) berwarna
putih atau kuning pucat, [stamen] banyak, seringkali sangat harum.
Buah bertipe "buah jeruk" (
hesperidium), semacam buah buni, membulat atau seperti tabung, ukuran bervariasi dengan diameter 2-30cm tergantung jenisnya; kulit buah biasanya berdaging dengan
minyak atsiri yang banyak. Hama yang sering menyerang tanaman jeruk adalah kutu daun, ulat
Pappilio memnon,
Philocnitis, sedangkan penyakit yang sering menyerang adalah embun tepung, embun jelaga, virus keriting.
Jeruk dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-400 mdpl.
[2] Keadaan iklim yang baik bagi tanaman jeruk adalah pada kisaran
suhu udara 25 °C - 30 °C atau rata-rata 20 °C,
curah hujan tidak lebih dari 100 mm/bulan atau 1200 mm/tahun,
kelembaban udara 50 % - 85% dengan minimal 3 bulan kering. Jeruk harus ditanam di tempat terbuka atau mendapat cukup sinar
matahari, dan apabila ditanam di dataran tinggi dapat menyebabkan kulit menjadi tebal dan rasa jeruk menjadi pahit. Keadaan tanah yang baik untuk ditanami jeruk adalah tanah yang gembur, memiliki kandungan bahan organik yang tinggi, memiliki
aerasi dan
drainase yang baik, dengan nilai kemasaman (pH) 6-7.
[2]
Buah dan daunnya dimanfaatkan orang sebagai penyedap atau komponen kue/puding. Aroma yang khas berasal dari sejumlah
flavonoid dan beberapa
terpenoid. "Daging buah" mengandung banyak
asam sitrat (harafiah: "asam jeruk") yang memberikan rasa masam yang tajam tetapi segar.
Komentar
Posting Komentar