kayu manis ( cinnamon )
Kayu manis (Cinnamomum verum, sin. C. zeylanicum) ialah sejenis pohon penghasil rempah-rempah. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas. Orang biasa menggunakan rempah-rempah dalam makanan yang dibakar manis, anggur panas.
Kayu manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia. Bumbu ini digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama.Kayu manis juga secara tradisional dijadikan sebagai suplemen untuk berbagai penyakit, dengan dicampur madu, misalnya untuk pengobatan penyakit radang sendi, kulit, jantung, dan perut kembung.
2. History of cinnamon
Spices dan Herbs atau singkatnya disebut rempah sudah dikenal manusia beberapa ribu tahun sebelum Masehi, tepatnya tahun 2600 - 2100 SM (Sebelum Masehi). Di Mesir, "Kayu Manis" (Cinnamon) dimnfaatkan untuk membalsam mayat raja-raja yang akan dijadikan mumi. Namun, sejarah menyatakan bahwa "Kayu Manis" sudah masuk Mesir dan Eropa sekitar abad ke 5 Sebelum Masehi. Bangsa Saba bertanggung jawab atas berlangsungnya perdagangan "Kayu Manis" dari India dan Srilanka (Ceylon) ke negara Arab bagian Selatan. Pedagang Saba saat itu masih menyembunyikan asal-usul tanaman ini.Beberapa tehun setelah 2100 SM, Mesir mengimport "Kayu Manis" dari Cina dan Asia Selatan khusus untuk membalsam mayat-mayat raja. Memang, untuk membuat mumi, selain "Kayu Manis" juga dimanfaatkan jenis rempah lain yang wangi, misalnya cumin (Cumimum cymmimum), anis (Anijs pimpinella anisum L.), dan majoraan (Origanum vulgaris L.).ada sekitar tahun 40 sesudah Masehi, Hippalus, seorang pedagang Yunani menyadari bahwa setiap tahun arah angin berhembus dari Timur ke Barat atau sebaliknya pada bulan-bulan tertentu. Angin tersebut yang kini disebut angin musim dimanfaatkan penjelajah untuk ke Timur, yaitu dari Laut Merah menuju India. Daerah pantai Barat India, yaitu Malabar, sangat kaya dengan jenis rempah. Aktivitas pedagang Yunani tersebut disusul oleh pedagang Romawi sehingga perdagangan rempah di belahan dunia Barat semakin ramai.
Dengan semakin ramainya perdagangan rempah akhirnya pemanfaatan rempah pun menjadi meningkat. Kalau sebelumnya hanya dimanfaatkan untuk pembuatan mumi maupun untuk keperluan religius, akhirnya pada sekitar tahun 40 Masehi tersebut pemanfaatannya semakin meningkat, yaitu untuk keperluan penambah cita rasa makanan. Hal ini didukung oleh sebuah buku tentang seni memasak yang ditulis oleh seorang ahli masakan berbangsa Romawi, yaitu Apicius. Dalam buku tersebut dicantumkan tentang penggunaan rempah dari Asia untuk masakan berselera tinggi.
Peranan pedagang Romawi memperdagangkan rempah akhirnya bangkrut setelah pedagang Arab dalam mengembangkan agama Islam menundukkan kerajaan Romawi. Kota Aleksandria diduduki tentara Islam pada tahun 641 Masehi. Saat itulah praktis perdagangan rempah antara Timur dan Barat berakhir. Pada abad ke-12, perdagangan rempah dinyatakan ramai kembali.
Pada abad ke-16 bangsa Portugis berlayar ke India yang merupakan sumber segala jenis rempah dan berusaha menguasai perdagangan. Namun, sekitar 100 tahun kemudian, yaitu tahun 1656, perdagangan rempah termasuk "Kayu Manis", diambil alih bangsa Belanda. Hasil "Kayu Manis" dari Srilanka sangat populer di Belanda dengan nama Canel. Kata 'Canel' berasal dari kata 'Cana' yang berarti pipa. Oleh karena bentuknya tersebut sehingga pipa kulit yang berdiameter kecil dapat masuk ke dalam pipa berdiameter lebih besar.
Untuk dapat lebih menguasai perdagangan "Kayu Manis" akhirnya Bangsa Belanda membentuk organisasi perdagangan dengan nama VOC (Vereenigde Oost Indische Compagni). Nama VOC sendiri hingga kini masih tergores dalam benak setiap rakyat Indonesia.
"Kayu Manis" yang semula merupakan tanaman hutan akhirnya diusahakan penanamannya oleh bangsa Belanda menjadi lebih teratur dalam bentuk perkebunan di Srilanka (1770). Tahun 1796, monopoli Belanda dalam perdagangan "Kayu Manis" diambil alih bangsa Inggris.
Di Indonesia, tanaman "Kayu Manis" dari Srilanka (Cinnamomum zeylanicum) didatangkan ke Pulau Jawa tahun 1825 yang kemudian menyebar ke India Selatan, Madagaskar, hingga Brazil. Walaupun demikian, hasil kulit "Kayu Manis" dari Srilanka masih tetap terkenal karena kualitasnya melebihi hasil dari negara lain.
Pada hakekatnya, lama sebelum bangsa Belanda merajai perdagangan "Kayu Manis", sudah ada dua jenis kulit "Kayu Manis" yang dihasilkan oleh dua jenis tanaman yang berbeda. "Kayu Manis" dari India Selatan dan Srilanka berasal dari Cinnamomum zeylanicum, sedangkan dari Vietnam Selatan dan Himalaya Timur berasal dari Cinnamomum cassia. Dibanding Cinnamomum zeylanicum kulit dari Cinnamomum cassia masih lebih kasar dan tebal serta aroma lebih tinggi karena kadar minyak atsirinya lebih tinggi. Hanya saja kualitasnya tidak setinggi minyak atsiri dari Cinnamomum zeylanicum. Dalam perdagangan, kulit bagian luar Cinnamomum zeylanicum dibuang, sedangkan Cinnamomum cassia dipertahankan.
Kalau pedagang kulit "Kayu Manis" di dunia Barat hanya mengenal kedua jenis "Kayu Manis" tersebut hingga sebelum tahun 1800-an. Di Indonesia sendiri sudah ada jenis "Kayu Manis" lain, yaitu Cinnamomum burmanni. Jenis "Kayu Manis" yang brbeda dengan Cinnamomum zeylanicum dan Cinnamomum cassia, ini benar-benar merupakan tanaman asli Indonesia. Cinnamomum burmanni merupakan tanaman hutan di Sumatera Barat. Hingga kini Cinnamomum burmanni masih tetap merupakan penghasil kulit dengan nama 'padang kaneel'. Ada juga yang menamakan kulit "Kayu Manis" tersebut dengan 'cassiavera'. Kualitas kulit "Kayu Manis" dari Padang tersebut memang masih jauh di bawah kualitas "Kayu Manis" Srilanka.
Selain Cinnamomum burmanni, Indonesia pun masih memiliki beberapa jenis tanaman dari keluarga Cinnamomum. Hanya saja kualitas kulitnya masih lebih rendah dibanding Cinnamomum burmanni. Cina dan Vietnam pun mengeksport "Kayu Manis" dari jenis Cassia lignea dan Cassia Cina, tetapi kualitasnya masih di bawah cassavera.
Memang bukan hanya di Sumatera Barat saja, daerah lain di Indonesia seperti Jawa, Flores, Timor, Bali, Sulawesi dan Sumatera (selain Sumatera Barat) pun dapat dijumpai tanaman Cinnamomum burmanni ini. Selain terdapat di hutan sebagai tanaman liar, tanaman ini pun banyak ditanam di kebun dan tegalan, baik sebagai tanaman perkebunan maupun tanaman pagar.
Source:
http://yusriasafira.blogspot.com/2019/03/describe-ingrediens-2.html?m=13. Nutrisi/kandungan gizi kayu manis
KANDUNGAN GIZI
Kulit kayu manis
Jumlah Per 100 g
Kalori (kcal) 247
Jumlah Lemak 1,2 g
Lemak jenuh 0,3 g
Lemak tak jenuh ganda 0,1 g
Lemak tak jenuh tunggal 0,2 g
Lemak trans 0 g
Kolesterol 0 mg
Natrium 10 mg
Kalium 431 mg
Jumlah Karbohidrat 81 g
Serat pangan 53 g
Gula 2,2 g
Protein 4 g
Vitamin A 295 IU Vitamin C 3,8 mg
Kalsium 1.002 mg Zat besi 8,3 mg
Vitamin D 0 IU Vitamin B6 0,2 mg
Vitamin B12 0 µg Magnesium 60 mg
Informasi Gizi
Ukuran Porsi: 100 gram (g)
per porsi
Kilojoule 1092,024 kj
Kalori 261 kkal
Lemak 3,19 g
Lemak Jenuh 0,65 g
Lemak tak Jenuh Ganda 0,53 g
Lemak tak Jenuh Tunggal 0,48 g
Kolesterol 0 mg
Protein 3,89 g
Karbohidrat 79,85 g
Serat 54,3 g
Gula 2,17 g
Sodium 26 mg
Kalium 500 mg
Source:
https://mobile.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/kayu-manis?portionid=56603&portionamount=100,0004. Fungsi/manfaat kayu manis
1. Mengontrol gula darah
Manfaat kayu manis yang pertama adalah kemampuannya mengontrol gula darah. Hal ini dikarenakan kayu manis mengandung antioksidan yang bisa membantu mengontrol tingkat gula darah.
Selain itu, kayu manis juga membantu proses pencernaan setelah makan dan membantu memperbaiki respon insulin pada pasien diabetes tipe 2. Satu gram kayu manis saja diketahui bisa menurunkan tingkat gula darah, trigliserida, kolesterol buruk, dan kolesterol total pada pasien diabetes.
2. Antiinfeksi
Manfaat kayu manis lainnya adalah kemampuannya mengatasi infeksi. Hal ini karena kayu manis memiliki komponen anti infeksi natural. Dalam berbagai penelitian, kayu manis terbukti efektif menghilangkan bakteri H. Pylori yang dapat menyebabkan sakit maag dan berbagai jenis penyakit lainnya yang disebabkan bakteri.
3. Meningkatkan fungsi otak
Mencium bau kayu manis diketahui bisa meningkatkan aktivitas otak. Selain itu, aroma kayu manis juga bisa meningkatkan proses kognitif seseorang dan membantu dalam hal berkonsentrasi, mengingat, dan kecepatan bekerja.
4. Menurunkan kolesterol
Kayu manis mengandung kalsium, serat, dan banyak mineral seperti mangan. Oleh karena itu, kayu manis sangat cocok untuk kesehatan pencernaan, usus, serta melindungi dari penyakit jantung dan
kolesterol.
Kalsium dan serat pada kayu manis juga membantu menghilangkan garam pada tubuh dan mencegah kanker usus. Tak hanya itu, manfaat kayu manis juga bisa mengobati konstipasi karena kandungan seratnya.
5. Mencegah pertumbuhan sel kanker
Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Texas menunjukkan bahwa, manfaat kayu manis dapat mengurangi proliferasi sel kanker. Tidak hanya itu, kayu manis juga menjadi salah satu rempah yang dapat menyembuhkan kanker.
6. Menghangatkan
Kayu manis biasanya digunakan oleh pengobatan tradisional China pada orang yang terkena demam atau influenza. Hal ini karena kayu manis mengandung zat yang membuat tubuh lebih hangat dan nyaman.
7. Mencegah penggumpalan darah
Cinnamaldehyde, minyak yang dihasilkan oleh kayu manis bisa mencegah darah untuk menggumpal. Kayu manis juga mengeluarkan asam lemak antiperadangan yang disebut arachidonic. Asam lemak ini kemudian mengurangi radang dan penggumpalan darah.
Cinnamaldehyde merupakan suatu senyawa atau komponen di dalam minyak atsiri terletak pada sel minyak pada kulit kayu manis. Minyak atsiri semula di luar sel kemudian merusak sel-sel disekitarnya sehingga terbentuklah saluran semacam organ dengan minyak atsiri di dalamnya yang disebut kelenjar. Pembentukan kelenjar yang demikian disebut sebagai pembentukan secara schizolysigen.
8. Meringankan sakit pada penderita rematik
Manfaat kayu manis untuk kesehatan selanjutnya adalah kemampuannya dalam mengatasi rematik. Dalam penelitian yang dilakukan di Department of Internal Medicine menunjukkan, kayu manis juga dapat mengurangi sitokin (protein-protein kecil sebagai mediator dan pengatur imunitas, inflamasi dan hematopoesis) yang dapat menyebabkan rematik.
9. Menyeimbangkan kadar hormon
Kayu manis memiliki kandungan alami yang disebut cinnamaldehyde yang dapat menyeimbangkan hormon, meningkatkan hormon progesteron, dan mengurangi hormon testosteron pada wanita.
10. Antimikroba
Salahg satu manfaat kayu manis yang cukup populer adalah kegunaannya untuk melawan pertumbuhan jamur dan bakteri, salah satunya adalah jenis Candida. Candida adalah mikroorganisme penyebab
infeksi yang bisa ditemukan di mulut, vagina dan usus, yang menyebabkan penyakit pada kulit dan membran mukus.
Infeksi Candida pada bagian dalam tubuh bisa dikurangi bahkan dihentikan dengan mengonsumsi kayu manis. Peran ini didukung oleh kandungan cinnamaldehyde yang terdapat pada minyak kayu manis.
11. Meningkatkan sensitivitas terhadap hormon insulin
Kandungan kromium dan polifenol dalam kayu manis terbukti meningkatkan sensitivitas terhadap hormon insulin, mengingat senyawa-senyawa ini mempunyai efek yang mirip dengan persinyalan insulin dan kontrol glukosa.
Semakin meningkatnya sensitivitas terhadap insulin dalam tubuh seseorang, semakin sedikit jumlah insulin yang dibutuhkan oleh orang tersebut untuk membuat gula darah menjadi stabil. Dengan meningkatnya sensitivitas terhadap hormon insulin, risiko penyakit tekanan darah tinggi, diabetes tipe dua, dan kolesterol bisa diminimalisir.
12. Menjaga kondisi sel saraf
Kematian sel saraf merupakan pemicu berbagai penyakit saraf, seperti penyakit Huntington, Alzheimer, Parkinson, dan sejenisnya. Penyakit-penyakit neurodegeneratif ini berhubungan dengan kerusakan sel-sel saraf dan memengaruhi pengendalian gerak, pengolahan informasi sensorik, hingga pengambilan memori.
13. Baik untuk jantung
Sebuah penelitian mengungkapkan, konsumsi makanan yang kaya akan rempah-rempah seperti kunyit dan kayu manis, dapat mengurangi efek negatif dari makanan berlemak, sehingga dipercaya dapat dipercaya menurunkan risiko penyakit jantung.
14. Infeksi bakteri dan jamur
Kandungan zat cinnamaldehyde yang terdapat pada kayu manis diyakini mampu membantu melawan berbagai jenis infeksi. Minyak kayu manis misalnya, telah terbukti efektif dalam mengobati infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh jamur. Efek antimikroba pada kayu manis juga dapat membantu mengurangi bau mulut dan mencegah kerusakan gigi
15. Mengatasi Alzheimer
Manfaat kayu manis untuk kesehatan yang selanjutnya adalah kemampuannya mengatasi Alzheimer. Semua ini karena kandungan antioksidan seperti polifenol yang tinggi. Kandungan antioksidan yang tinggi pada kayu manis ini bisa melindungi tubuh dari radikal bebas, antioksidan juga dipercaya bermanfaat untuk penyakit Alzheimer.
Selain kandungan antioksidan yang tinggi, kandungan lain yang terdapat pada kayu manis dipercaya juga dapat menghambat penumpukan protein di otak, yang merupakan salah satu penyebab utama Alzheimer.
16. Antioksidan
Bagi Anda yang sering terpapar polusi udara, disarankan untuk mendapatkan manfaat kayu manis. Khasiat kayu manis yang bisa dirasakan oleh tubuh karena kandungan antioksidannya yang tinggi yaitu polifenol, zat yang bisa melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas.
Polifenol dalam kayu manis juga bisa bermanfaat untuk menjaga dan memelihara kesehatan lainnya antara lain, mengurangi tanda-tanda penuaan, melindungi kulit dari
radiasi sinar UV, mengurangi inflamasi, dan menjaga kesehatan otak.
Source:
https://www.google.com/amp/s/doktersehat.com/10-manfaat-kayu-manis-bagi-kesehatan/amp/5. Karakteristik kayu manis
-Kayu manis ini memiliki tinggi sekitar 8 meter hingga dengan 10 meter.
-Pada bagian daunnya berwujud lonjong dan juga agak runcing terhadap bagian ujungnya.
-Memiliki tulang daun sekitar 3 hingga 5.
-Daun berwarna kemerah-merahan terhadap selagi daun kayu manis masih muda dan jikalau daunnya sudah tua akan berwarna hijau tua.
-Pada bagian daun yang sudah tua terhadap bagian tulangnya akan keluar pucat dan terhadap bagian bawahnya
berwarna putih.
-Memiliki bunga kecil-kecil yang baunya tidak cukup sedap, dan tangkai terhadap bunga selanjutnya berwarna
putih.
-Memiliki buah layaknya telur dan kelopaknya besar
Source:
http://www.jenisfloraindonesia.web.id/tag/ciri-ciri-kayu-manis/
Daun Salam (bay leaf)
(Gambar Daun Salam )
Daun salam adalah daun aromatik yang biasa digunakan dalam memasak. Dapat digunakan secara utuh, atau sebagai kering dan ditumbuk.
Jika dimakan utuh, daun salam ( Laurus nobilis ) pedas dan memiliki rasa pahit yang tajam. Seperti banyak bumbu dan perasa, aroma daun salam lebih terlihat daripada rasanya. Saat kering, aromanya herbal, sedikit bunga, dan agak mirip dengan oregano dan thyme . Myrcene , yang merupakan komponen dari banyak minyak atsiri yang digunakan dalam wewangian, dapat diekstraksi dari daun salam. Mereka juga mengandung eugeno.
Sumber:
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Bay_leaf2. History of bayleaf
Salam menyebar di Asia Tenggara, mulai dari Burma, Indocina, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan dan Jawa. Pohon ini ditemukan tumbuh liar di hutan-hutan primer dan sekunder, mulai dari tepi pantai hingga ketinggian 1.000 m (di Jawa), 1.200 m (di Sabah) dan 1.300 m dpl (di Thailand); kebanyakan merupakan pohon penyusun tajuk bawah.[4] Di samping itu salam ditanam di kebun-kebun pekarangan dan lahan-lahan wanatani yang lain, terutama untuk diambil daunnya. Daun salam liar hampir tak pernah dipergunakan dalam masakan, selain karena baunya sedikit berbeda dan kurang harum, salam liar juga menimbulkan rasa agak pahit.
Source:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Salam_(tumbuhan) Daun salam (Eugenia polyantha) merupakan tanaman asli Nusantara. Daun ini memiliki banyak manfaat, baik sebagai bumbu berbagai masakan Nusantara maupun sebagai obat. Aromanya yang khas tapi tidak keras membuat daun salam banyak digunakan dalam masakan Indonesia. Sebagai obat, daun salam biasa digunakan untuk menyembuhkan hipertensi, diabetes, asam urat, diare, dan penyakit mag.
Pohon salam tumbuh tersebar di kawasan Asia Tenggara, mulai dari Myanmar, Indochina, Semenanjung Malaya, Kalimantan, dan Jawa. Tanaman salam tumbuh liar, juga ditanam di kebun-kebun pekarangan dan lahan-lahan lain untuk diambil daunnya. Tanaman ini memiliki berbagai nama, di antaranya maselangan, ubar serai (Sumatera), manting (Jawa), gowok (Sunda), samak, kelat samak, serah (Malaysia), duo hua pu tao (Tionghoa), dan Indonesian laurel atau Indonesian bay leaf (Inggris).
Pohon salam dapat tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1.800 m dpl. Tumbuhan salam termasuk dalam tumbuhan keras, dapat mencapai umur bertahun-tahun.
Source:
https://1001indonesia.net/daun-salam/3. Nutrisi/kandungan gizi bay leaf
KANDUNGAN GIZI
Daun salam
Jumlah Per 100 g
Kalori (kcal) 313
Jumlah Lemak 8 g
Lemak jenuh 2,3 g
Lemak tak jenuh ganda 2,3 g
Lemak tak jenuh tunggal 1,6 g
Kolesterol 0 mg
Natrium 23 mg
Kalium 529 mg
Jumlah Karbohidrat 75 g
Serat pangan 26 g
Protein 8 g
Vitamin A 6.185 IU Vitamin C 46,5 mg
Kalsium 834 mg Zat besi 43 mg
Vitamin D 0 IU Vitamin B6 1,7 mg
Vitamin B12 0 µg Magnesium 120 mg
Source:
https://www.google.com/search?q=kandungan+gizi+daun+salam&oq=kandungan+gizi+daun+sa&aqs=chrome.1.69i57j0l3.13792j0j4&client=ms-android-samsung&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8Kalori
Daun ini memang memiliki kandungan kalori yang cukup rendah, maka dari itu daun ini juga dapat dikonsumsi oleh mereka yang mempunyai penyakit diabetes.
Karbohidrat dan serat
Daun ini juga mengadung karbohidrat yang cukup tinggi, sekitar 1,35 g dalam setiap sendok makan daun salam. Selain itu daun ini juga mengandung serat, namun jumlahnya cukup kecil yaitu sekitar 0,5 g setiap 1 sdm daun salam. Jika daun salam ini digabungkan dengan sayuran lainnya yang digunakan untuk diet, tentunya jumlahnya akan semakin besar. Ini akan membuat asupan serat harian dalam tubuh tercukupi.
Mineral
Daun ini juga mengandung berbagai macam mineral ayng dibutuhkan oleh tubuh. Meskipun jumlahnya cukup kecil, naun ini tentunya sedikit menambah kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Adapun kandungan mineral dalam daun ini seperti zat besi, kalsium, kalium, dll. Kandungan-kandungan ini sedikit banyak akan memberikan manfaat terjadap pembentukan sel darah merah dalam tubuh. Oleh karena itu mengkonsumsi rutin daun salam ini tentunya akan mencukupi kebutuhan kalsium atau zat besi harian dalam tubuh.
Vitamin
Daun salam juga mengandung berbagai macam vitamin, seperti Vitamin A, B6, B9 dan juga vitamin C. Vitamin A ini sangat berguna untuk memberikan nutrisi untuk mata dan juga darah. Sementara vitamin B berguna untuk pembentukan otot dan juga bagian tubuh lainnya. Vitamin C berguna untuk menjaga daya tahan tubuh dan juga berguna untuk kecantikan kulit.
Dengan beberapa kandungan yang telah disebutkan di atas, maka wajar saja jika ada berbagai macam khasiat yang akan didapat ketika seseorang mengkonsumsi daun salam ini.
Source:
https://khasiatdaun.com/kandungan-daun-salam/4. Manfaat/fungsi bay leaf
-Dapat meningkatkan imun tubuh
Hal ini terjadi karena kandungan vitamin C dalam daun salam ini. Seperti yang disebutkan di atas, dengan adanya kandungan vitamin C ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh, hingga membuat tubuh menjadi bugar.
-Dapat mengatasi berbagai macam masalah pada darah
Masalah seperti tekanan darah tinggi, kolesterol dan juga diabetes dapat diatasi dengan salah satu kandungan dari daun ini. Adapun kandungan yang berfungi untuk mengatasi berbagai macam masalah pada darah ini adalah flavinoid, zat tannin, dan beberapa zat lainnya.
-Mengatasi asam urat
Kandungan vitamin B kompleks dan juga vitamin C dapat mengontrol penyakit asam urat dalam tubuh.
-Dapat mengatasi masalah system pencernaan
Daun salam ini juga dapat digunakan untuk mengatasi berbagai macam masalah pada system pencernaan. Kandungan vitamin C, dan beberapa kandungan lainnya dapat mengatasi iritasi yang diakibatkan oleh masuknya virus atau bakteri dalam system pencernaan.
-Dapat memutuhkan gigi
Tidak banyak yang mengetahui bahwa daun salam ini dapat digunakan untuk memutihkan gigi, beberapa kandungan enzim yang ada dalam daun ini ternyata dapat digunakan untuk memutihkan gigi.
Source:
https://khasiatdaun.com/kandungan-daun-salam/5. Karakteristik bay leaf
- Bentuk daun lonjong.
- Permukaan daun bagian atas bila di sentuh terasa licin.
- Ujung dan pangkal daun berbentuk meruncing.
- Ukuran daun lebar sekitar 3-8 cm, dan panjang 5-15 cm.
- Bagian atas berwarna hijau tua sedangkan permukaan bagian bawahnya berwarna hijau muda.
- Bila diremas-remas, mengeluarkan bau harum.
- Buahnya berbentuk bulat, dengan diameter 8-9 mm.
- Bila Anda coba mencicipi buah salam, rasanya agak sepat.
- Buah muda berwarna hijau, sedangkan setelah tua menjadi berwarna merah gelap.
- Bijinya bulat dan warna cokelat.
- Batang pohon salam berbentuk bulat dengan permukaan licin.
- Tanaman salam termasuk dalam kategori tanaman berakar tunggang.
Source:
https://www.agroloka.com/2017/02/ciri-ciri-umum-tanaman-salam-daun-salam.html?m=1#axzz5nj4Zvjeo 1). Daun : berbentuk simpel, bangun daun jorong, pangkal daunnya tidak bertoreh dengan bentuk bangun bulat telur (ovatus), runcing pada ujung daun, pangkal daun tumpul (obtusus), terdapat tulang cabang dan urat daun, daun bertulang menyirip (penninervis), tepi daun rata (integer). Daun majemuk menyirip ganda (bipinnatus) dengan jumlah anak daun yang ganjil, daging daun seperti perkamen (perkamenteus), daunnya duduk, letak daun penumpu yang bebas terdapat di kanan kiri pangkal tangkai daun disebut daun penumpu bebas (stipulae liberae), tangkai daunnya menebal di pangkal dan ujung, beraroma wangi dan baru dapat digunakan bila sudah dikeringkan.
2) Batang : tinggi berkisar antara 5-12m, bercabang-cabang, biasanya tumbuh liar di hutan. Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus), berkayu (lignosus) biasanya keras dan kuat, bentuk batangnya bulat (teres), permukaan batangnya beralur (sulcatus), cara percabangannya monopodial karena batang pokok selalu tampak jelas, arah tumbuh cabang tegak (fastigiatus) sebab sudut antar batang dan cabang amat kecil, termasuk dalam tumbuhan menahun atau tumbuhan keras karena dapat mencapai umur bertahun-tahun belum juga mati.
3) Akar : termasuk akar tunggang (radix primaria), berbentuk sebagai tombak (fusiformis) karena pangkalnya besar dan meruncing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan atau biasa disebut akar tombak, sifatnya adalah akar tunjang karena menunjang batang dari bagian bawah ke segala arah.
Cengkeh ( clove )
Cengkih (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), dalam bahasa Inggris disebut cloves, adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkih adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkih ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar; selain itu juga dibudidayakan di Zanzibar, India, dan Sri Lanka.
Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Maluku Utara.
2. History of clove
Pada abad yang keempat, pemimpin Dinasti Han dari Tiongkok memerintahkan setiap orang yang mendekatinya untuk sebelumnya menguyah cengkih, agar harumlah napasnya. Cengkih, pala dan merica sangatlah mahal pada zaman Romawi. Cengkih menjadi bahan tukar menukar oleh bangsa Arab pada abad pertengahan. Pada akhir abad ke-15, orang Portugis mengambil alih jalan tukar menukar di Laut India. Bersama itu diambil alih juga perdagangan cengkih dengan perjanjian Tordesillas dengan Spanyol, selain itu juga dengan perjanjian dengan sultanTernate. Orang Portugis membawa banyak cengkih yang mereka peroleh dari kepulauan Maluku ke Eropa. Pada saat itu harga 1 kg cengkih sama dengan harga 7 gram emas.
Perdagangan cengkih akhirnya didominasi oleh orang Belanda pada abad ke-17. Dengan susah payah orang Prancis berhasil membudayakan pohon Cengkih di Mauritius pada tahun 1770. Akhirnya cengkih dibudayakan di Guyana, Brasilia dan Zanzibar.
Pada abad ke-17 dan ke-18 di Inggris harga cengkih sama dengan harga emas karena tingginya biaya impor. Sebab cengkih disana dijadikan salah satu bahan makanan yang sangat berkhasiat bagi warga dan sekitarnya yang mengonsumsi tanaman cengkih tersebut. Sampai sekarang cengkih menjadi salah satu bahan yang diekspor ke luar negeri.
Pohon cengkih yang dianggap tertua yang masih hidup terdapat di Kelurahan Tongole, Kecamatan Ternate Tengah, sekitar 6 km dari pusat kota Ternate. Poho yang disebut sebagai Cengkih Afo ini berumur 416 tahun, tinggi 36,60 m, berdiameter 198 m, dan keliling batang 4,26 m. Setiap tahunnya ia mampu menghasilkan sekitar 400 kg bunga cengkih.
3. Nutrisi/kandungan gizi clove
Minyak esensial dari cengkih mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial. Minyak cengkih sering digunakan untuk menghilangkan bau napas dan untuk menghilangkan sakit gigi. Zat yang terkandung dalam cengkih yang bernama eugenol, digunakan dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi. Minyak cengkih juga digunakan dalam campuran tradisional chōjiyu (1% minyak cengkih dalam minyak mineral; "chōji" berarti cengkih; "yu" berarti minyak) dan digunakan oleh orang Jepang untuk merawat permukaan pedang mereka.
Cengkeh Kering adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Cengkeh Kering mengandung energi sebesar 292 kilokalori, protein 5,2 gram, karbohidrat 57,4 gram, lemak 8,9 gram, kalsium 740 miligram, fosfor 100 miligram, dan zat besi 5 miligram. Selain itu di dalam Cengkeh Kering juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Cengkeh Kering, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Cengkeh Kering :
Nama Bahan Makanan : Cengkeh Kering
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Cengkeh Kering yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Cengkeh Kering yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Cengkeh Kering = 292 kkal
Jumlah Kandungan Protein Cengkeh Kering = 5,2 gr
Jumlah Kandungan Lemak Cengkeh Kering = 8,9 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Cengkeh Kering = 57,4 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Cengkeh Kering = 740 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Cengkeh Kering = 100 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Cengkeh Kering = 5 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Cengkeh Kering = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Cengkeh Kering = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Cengkeh Kering = 0 mg
Khasiat / Manfaat Cengkeh Kering : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : C
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
4. Fungsi/manfaat clove
Cengkeh memiliki khasiat yang mengejutkan. Dalam bahan pangan sekecil cengkeh terkandung banyak zat-zat bermanfaat seperti zat anti inflamasi, antibiotik, dan minyak esensial. Cengkeh bermanfaat untuk mengobati sakit gigi, mencegah radang, dan menjaga sistem pencernaan. Cengkeh juga berguna layaknya rempah-rempah lain yaitu menghangatkan tubuh. Cengkeh juga bisa mengatasi sinusitis dan membantu merangsang keluarnya lendir yang tertahan. Cengkeh juga baik untuk kecantikan misalnya menghilangkan flek pada wajah dan menyembuhkan peradangan akibat jerawat.
Dalam masakan, cengkeh umumnya digunakan sebagai penambah aroma seperti pada gulai, kari, nasi kebuli, dan sebagainya. Masakan timur tengah banyak mengandung cengkeh sebagai penambah aroma. Tidak hanya itu saja, cengkeh juga dapat dijadikan hiasan misalnya pada kue nastar, bolu, dan sebagainya.
Berikut adalah manfaat cengkeh lainnya yang harus Anda tahu, di antaranya:
1. Menjaga kesehatan sistem pencernaan
Manfaat cengkeh yang pertama adalah menjaga agar sistem pencernaan berfungsi dengan maksimal. Cengkeh merangsang sekresi enzim pencernaan, mengurangi perut kembung, mengatasi iritasi lambung, dispepsia, dan mual. Selain itu, menurut pakar kesehatan, bagi Anda yang memiliki masalah diare dan disentri kronis, sepertinya Anda harus mendapatkan khasiat cengkeh.
2. Melindungi fungsi hati
Cengkeh mengandung antioksidan, di mana hal itu adalah sebuah kondisi ideal untuk melindungi organ dari efek radikal bebas, terutama hati. Dalam jangka panjang, metabolisme dapat meningkatkan produksi radikal bebas dan profil lipid, serta mengurangi antioksidan di hati.
Guna membantu dalam menangkal efek ini, Anda bisa mendapatkan manfaat cengkeh karena sifat hepatoprotektifnya. Meski begitu, klaim terhadap hal ini membutuhkan penelitian lanjutan.
3. Mengontrol kadar gula darah
Manfaat cengkeh bagi kesehatan berikutnya adalah kemampuannya mengontrol gula darah. Pada pasien yang menderita diabetes, jumlah insulin yang diproduksi oleh tubuh tidak mencukupi atau tidak diproduksi sama sekali. Ekstrak dari cengkeh meniru insulin yang dengan cara tertentu membantu mengendalikan kadar gula darah.
4. Menguatkan tulang
Ekstrak hidrokarbon dari cengkeh termasuk senyawa fenolik seperti eugenol dan turunannya, seperti flavon, isoflavon, dan flavonoid. Ekstrak ini sangat membantu dalam menjaga kepadatan tulang dan kandungan mineral tulang, serta meningkatkan kekuatan tulang dalam kasus osteoporosis.
5. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Jika Anda masih ragu apa manfaat cengkeh bagi tubuh, sepertinya sikap keragu-raguan tersebut harus Anda akhiri. Kuncup bunga kering cengkeh mengandung senyawa yang membantu dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan jumlah sel darah putih.
Manfaat cengkeh bagi kesehatan lanjutannya adalah membersihkan tubuh dari racun berbahaya dan mikroba. Dengan mengonsumsi beberapa cengkeh, maka kesehatan tubuh akan meningkat. Dengan sifat anti-inflamasi yang dimilikinya, cengkeh mampu mengobati peradangan dan infeksi.
6. Mengatasi sakit gigi
Manfaat cengkeh berikutnya yang jarang digunakan adalah mengatasi nyeri akibat sakit gigi. Senyawa eugenol yang ada di dalam cengkeh mampu mengurang nyeri di gusi dan gigi. Selain itu, senyawa eugenol juga efektif mengatasi peradangan dan infeksi. Meski begitu, klaim terhadap hal ini membutuhkan penelitian lanjutan.
7. Mengobati tukak lambung
Penipisan lendir lambung atau sering disebut asam lambung kerap menimbulkan tukak lambung. Kondisi ini bisa terjadi dari berbagai macam faktor seperti infeksi atau stres. Konsumsi cengkeh saat Anda mengalami tukak lambung dipercaya mampu mengobati kondisi tersebut.
Sebuah penelitian mengungkapkan, minyak esensial dari cengkeh bisa meningkatkan produksi lendir lambung. Lendir lambung sendiri mempunyai fungsi sebagai penghalang asam lambung sekaligus mencegah luka pada dinding lambung akibat cairan asam lambung. Namun, temuan terkait hal ini masih membutuhkan penelitian lanjutan.
8. Menghambat pertumbuhan bakteri
Sifat antibakteri yang dimiliki cengkeh mampu menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Minyak cengkeh dipercaya mampu membunuh bakteri E.coli. Selain itu, cengkeh juga membantu menghentikan pertumbuhan berbagai jenis bakteri di mulut.
9. Mencegah ejakulasi dini
Minyak cengkeh dipercaya mampu mencegah ejakulasi dini. Sebuah penelitian mengungkapkan, mengoleskan krim yang mengandung bunga cengkeh dengan bahan lain seperti ginseng ke penis, hal itu dapat mencegah terjadinya ejakulasi dini.
10. Membantu mengatasi batuk berdahak
Senyawa eugenol yang terdapat di dalam cengkeh merupakan espektoran yang membantu mengeluarkan dahak pada penderita batuk berdahak.
11. Mengatasi nyeri tenggorokan
Selain membantu mengatasi batuk berdahak, efek antinyeri dan antibakteri pada cengkeh efektif mengatasi nyeri tenggorokan. Manfaat cengkeh lanjutannya adalah membantu menghilangkan sensasi gatal saat radang tenggorokan melanda.
12. Mengurangi nyeri sendi
Khasiat cengkeh berikutnya adalah sebagai antiradang dan antinyeri. Jika Anda mengoleskannya ke daerah yang nyeri, minyak cengkeh dipercaya dapat memberikan sensasi hangat yang membantu relaksasi otot.
13. Sebagai antiseptik
Sifat antiseptik yang ada pada cengkeh bisa dimanfaatkan untuk mencegah infeksi. Oleskan minyak cengkeh pada infeksi jamur, area tubuh yang memar atau luka. Agar tidak memicu iritasi, Anda bisa mencampurkannya dengan air.
14. Meredakan stres
Memiliki aroma yang menenangkan, manfaat cengkeh berikutnya adalah membuat Anda lebih rileks sekaligus mengurangi stres. Kandungan eugenol pada cengkeh efektif merilekskan otot yang tegang akibat stres.
15. Mengatasi jerawat dan masalah di kulit lainnya
Bagi Anda memiliki masalah dengan jerawat, salah satu penanganan yang bisa Anda coba adalah menggunakan manfaat cengkeh. Dampak positif lainnya, minyak cengkeh juga bermanfaat untuk menghilangkan guratan-guratan di kulit. Khasiat cengkeh berikutnya adalah membantu membuat kulit lebih lembut
5. Karakteristik clove
Deskripsi cengkeh yakni mempunyai habitus pohon dengan tinggi mencapai 5-10 meter. Cengkeh memiliki akar tunggang yang panjang dan kuat (Ketaren, 1985). Tajuk tanaman cengkeh umumnya berbentuk kerucut. Cabang-cabangnya sangat banyak dan rapat, pertumbuhan agak mendatar dan ukurannya relatif kecil jika dibandingkan dengan batang utama. Tanaman cengkeh memiliki daun yang tidak lengkap karena hanya mempunyai tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina), namun tidak memiliki pelepah daun (vagina). Daun tunggal bertangkai dan duduk bersilang. Bangun daunnya memanjang (oblongus), bagian ujung runcing (acutus), pangkalnya meruncing (acuminatus), susunan tulang menyirip (penninervis), tepi daunnya rata (integer), daging daunnya seperti kertas, tipis, tetapi cukup tegar. Daun berukuran panjang 2,5-5 cm dan lebar 6-13,5 cm. Daun berwarna merah muda ketika masih muda dan hijau ketika mulai menua dengan permukaan licin dan mengkilap karena keberadaan kelenjar minyak (Tjitrosoepomo, 2005).
Panjang batang utama tanaman cengkeh dapat mencapai 10-15 meter, permukaan batangnya kasar, berbentuk bulat (teres) dan memiliki cabang-cabang yang dipenuhi banyak ranting. Arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus), percabangannya merupakan percabangan monopodial karena masih dapat dibedakan antara batang utama dan cabangnya, arah tumbuh cabang condong keatas (patens) (Tjitrosoepomo, 2005).
Bunga cegkeh merupakan bunga majemuk tak berbatas malai rata (corymbus rasomus), muncul pada ujung ranting daun (flos terminalis) dengan tangkai pendek. Kelopak berbentuk corong, pangkal berlekatan, mahkota berbentuk bintang dengan panjang 4-5 mm, benang sari banyak dengan panjang ± 5 mm, tangkai putik pendek, berwarna hijau ketika masih muda dan berubah menjadi merah ketika tua. Buah buni dengan panjang 2-2,5 cm dan berwarna merah sampai merah kehitaman. Biji berwarna coklat berukuran diameter ± 4 mm (Tjitrosoepomo, 2005).
Komentar
Posting Komentar