Langsung ke konten utama

Unggulan

EQUIPMENT AND UTENSIL OJT

1.Name of item : Undercounter chiller Function : Undercounter Chiller ini difungsikan untuk menyimpan condiment-condiment yang penting untuk setiap menu yang ada di restaurant ini. Bagian atasnya bisa dijadikan sebagai table working juga. How to clean : Dusting Material : Stainless steel Sumber :http://meongproduction.blogspot.com/2017/08/equipment-and-utensil.html?m=1 2.Name of item : Ballon whisk Function : Digunakan untuk mengaduk atau mencapur bahan How to clean : Dicuci menggunakan chemical Material : Stainless steel and plastic Sumber : https://m.belajarbahasa.id/artikel/dokumen/545-perbedaan-antara-tool-utensil-equipment-dan-apparatus-2018-07-29-11-50 3.Name of item : Food tong Function : Memudahkan untuk mengambil atau mengangkat makanan How to clean : Di cuci menggunakan chemical Material : Stainless steel and rubber Sumber : http://meongproduction.blogspot.com/2017/08/equipment-and-utensil.html?m=1

FOOD THERMINOLOGI

FOOD TERMINOLOGY

1.BROWNIES

Hasil gambar untuk brownies
Brownies, yang semula bernama Rosebuds, pertama kali diorganisir oleh Lord Baden-Powell pada tahun 1914, untuk melengkapi rentang kelompok usia untuk anak perempuan di Pramuka. Mereka pertama kali dijalankan sebagai kelompok termuda di Asosiasi Panduan oleh Agnes Baden-Powell, adik perempuan Lord Baden-Powell. Pada tahun 1918 istrinya, Lady Olave Baden-Powell, mengambil alih tanggung jawab untuk Panduan Gadis dan oleh karenanya untuk Brownies.
Awalnya gadis-gadis itu disebut Rosebuds, namun diberi nama oleh Lord Baden-Powell setelah gadis-gadis itu mengeluh bahwa mereka tidak menyukai nama mereka. Nama mereka berasal dari cerita "The Brownies" karya Juliana Horatia Ewing, yang ditulis pada tahun 1870. Dalam cerita dua anak, Tommy dan Betty, mengetahui bahwa anak-anak dapat membantu Brownies atau Bogger malas.
2.BAKSO

Hasil gambar untuk bakso
Bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari istilah 'bakso' berasal dari kata Bak-So, dalam Bahasa Hokkien yang secara harfiah berarti 'daging giling'. Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah muslim, maka bakso lebih umum terbuat dari daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam. Kini, kebanyakan penjual bakso adalah orang Jawa dari Wonogiri dan Malang. Tempat yang terkenal sebagai pusat Bakso adalah Solo dan Malang yang disebut Bakso Malang. Bakso Malang dan bakso Solo adalah masakan bakso dan disajikan dengan khas Jawa. Bakso berasal dari China tetapi berbeda dengan bakso Malang dan Solo. Bakso China biasanya terbuat dari babi atau makanan laut dan warnya agak kecokelatan serta bentuknya tidak bulat sekali. Sedangkan bakso Malang dan Solo terbuat dari daging sapi, berwarna abu abu dan bentuknya bulat sekali. Bakso China biasanya tidak disajikan dengan kuah melimpah berbeda dengan bakso Malang dan Solo yang disajikan dengan kuah melimpah.
3.SPAGHETTI

Hasil gambar untuk spaghetti
Catatan tertulis pertama mengenai pasta berasal dari Talmud pada abad ke 5 Masehi dan mengacu pada pasta kering yang bisa dimasak melalui perebusan[3], yang mudah dibawa[4]. Beberapa sejarawan berpikir bahwa Bangsa Berber mengenalkan pasta ke Eropa selama penaklukan Sisilia. Di Barat, ini mungkin pertama kali dibuat dalam bentuk yang panjang dan tipis di Sisilia sekitar abad ke-12, seperti yang dilaporkan oleh Tabula Rogeriana dari Muhammad al-Idrisi, melaporkan beberapa tradisi tentang kerajaan Sisilia[5].
Popularitas spageti menyebar ke seluruh Italia setelah pendirian pabrik spageti pertama pada abad ke-19, memungkinkan produksi massal spageti untuk pasar Italia[6].
Di Amerika Serikat sekitar akhir abad ke-19, spageti ditawarkan di restoran seperti Spaghetti Italienne (yang kemungkinan terdiri dari mie yang dimasak hingga al dente, dan saus tomat ringan yang dibumbui dengan bumbu dan sayuran yang mudah ditemukan seperti cengkeh, daun salam, dan bawang putih) dan baru beberapa dasawarsa kemudian disiapkan dengan oregano atau basil
4.COOKIES

Hasil gambar untuk cookies
Catatan tertulis pertama mengenai pasta berasal dari Talmud pada abad ke 5 Masehi dan mengacu pada pasta kering yang bisa dimasak melalui perebusan[3], yang mudah dibawa[4]. Beberapa sejarawan berpikir bahwa Bangsa Berber mengenalkan pasta ke Eropa selama penaklukan Sisilia. Di Barat, ini mungkin pertama kali dibuat dalam bentuk yang panjang dan tipis di Sisilia sekitar abad ke-12, seperti yang dilaporkan oleh Tabula Rogeriana dari Muhammad al-Idrisi, melaporkan beberapa tradisi tentang kerajaan Sisilia[5].
Popularitas spageti menyebar ke seluruh Italia setelah pendirian pabrik spageti pertama pada abad ke-19, memungkinkan produksi massal spageti untuk pasar Italia[6].
Di Amerika Serikat sekitar akhir abad ke-19, spageti ditawarkan di restoran seperti Spaghetti Italienne (yang kemungkinan terdiri dari mie yang dimasak hingga al dente, dan saus tomat ringan yang dibumbui dengan bumbu dan sayuran yang mudah ditemukan seperti cengkeh, daun salam, dan bawang putih) dan baru beberapa dasawarsa kemudian disiapkan dengan oregano atau basil.
5. PIZZA

Hasil gambar untuk pizza
Pizza memiliki sejarah yang panjang, rumit dan tak menentu yang sering menginspirasikan banyak debat. Asal kata "pizza" belum jelas, tetapi pertama kali muncul tahun 997 dalam Bahasa Latin Pertengahan, dan di Napoli pada abad ke-16 sebuah galette disebut sebagai pizza.
Pada waktu itu, pizza adalah alat tukang roti, sebuah adonan yang digunakan untuk menentukan temperatur oven[butuh rujukan]. Makanan para warga miskin, pizza dijual di jalanan dan belum dianggap sebagai resep dapur terkenal[butuh rujukan]. Sebelum abad ke-17, pizza ditutupi saus putih[butuh rujukan]. Kemudian diganti oleh minyak, keju, tomat atau ikan - tahun 1843, Alexandre Dumas, père menjelaskan keragaman pelengkap pizza. Bulan Juni 1889, untuk menghormati Ratu Italia, Margherita dari Savoy, koki Neapolitan Raffaele Esposito menciptakan "Pizza Margherita", sebuah pizza yang dipenuhi tomat, keju mozzarella dan basil, untuk menggambarkan warna bendera Italia. Dialah yang pertama kali menambahkan keju.[1] Urutan pasti dimana banyak roti tipis di Mediterania kuno dan abad pertengahan menjadi suatu makanan yang terkenal pada abad ke-20 belum diketahui sampai sekarang.
6.SANDWICH

Hasil gambar untuk sandwich
SANDWICH atau roti lapis adalah makanan berupa dua potong roti yang menjepit daging, sayuran, keju atau berbagai teman makan roti dan biasanya diberi bumbu atau saus sehingga rasanya menjadi lebih enak. Berbagai jenis roti bisa digunakan untuk sandwich dan bergantung pada isi, permukaan roti biasanya dioles sedikit mayones, mentega, margarin atau minyak zaitun yang berfungsi sebagai perekat dan penambah aroma.
Kata sandwich sendiri mulai populer sekitar tahun 1762, berawal dari ‘London’s Beef Steak Club‘, tempat bermain kartu para bangsawan Inggris. [Sebelumnya jenis makanan ini sudah tercatat sejak abad pertama sebelum masehi, dan berkembang sampai ke abad pertengahan.]
Sandwich diambil dari nama Earl of Sandwich IV, seorang aristokrat Inggris abad ke-18 yang merupakan pemain kartu kelas berat. Earl of Sandwich IV ingin terus bermain kartu tanpa harus berhenti untuk makan, dan makanan kegemarannya adalah daging yang dijepit oleh dua potong roti sehingga bisa dimakan dengan sebelah tangan sambil bermain kartu. Teman-teman bermainnya sering memesan makanan yang sama dengan mengatakan “the same as Sandwich!” [maksudnya : pesan makanan yang sama seperti yang dipesan Mr.Sandwich.] Dipercaya dari situlah makanan ini kemudian populer dengan nama ‘Sandwich‘
Earl of Sandwich IV berasal dari kota Sandwich di Inggris. Dalam bahasa Inggris kuno, Sandwic berarti“tempat berpasir”Pada tahun yang sama, 24 November 1762, kata ‘sandwich’ kemudian muncul dalam jurnal Edward Gibbons [1737-1794], seorang terpelajar, penulis dan sejarawan Inggris.
7. COKELAT

Hasil gambar untuk coklat
Cokelat dihasilkan dari kakao (Theobroma cacao) yang diperkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah. Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko. Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan, mungkin juga, membuat “cokelat” di sepanjang pantai teluk di selatan Meksiko. Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM [2]. Residu yang diperoleh dari tangki-tangki pengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya penggunaan kakao tidak diperuntukkan untuk membuat minuman saja, namun selput putih yang terdapat pada biji kokoa lebih condong digunakan sebagai sumber gula untuk minuman beralkohol.
Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Maya meminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman xocolātl yang berarti minuman pahit. Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran.
Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan memegang wadah cairan ini setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah, penyaji yang ahli dapat membuat busa tebal, bagian yang membuat minuman itu begitu bernilai. Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh lemak kokoa (cocoa butter) namun kadang-kadang ditambahkan juga busa tambahan. Orang Meso-Amerika tampaknya memiliki kebiasaan penting minum dan makan bubur yang mengandung cokelat.
Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi agar rasanya dapat diperoleh. Setelah dipanggang dan dibubukkan hasilnya adalah cokelat atau kokoa. Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku Maya dimulai sekitar tahun 450 SM - 500 SM. Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu. Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada merah, vanila, atau rempah-rempah lain. Minuman Xocoatl juga dipercaya sebagai pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan dari kandungan theobromin di dalamnya.
Ketika peradaban Maya klasik runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh bangsa Toltec, biji kokoa menjadi komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa Kerajaan Aztecberkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Kota Meksiko saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya akan biji kokoa. Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan “makanan para dewa” (theobroma, dari bahasa Yunani). Biasanya biji kokoa digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dan sebagai hadiah.
Cokelat juga menjadi barang mewah pada masa Kolombia-Meso Amerika, dalam kebudayaan mereka yaitu suku Maya, Toltec, dan Aztec biji kakao (cacao bean) sering digunakan sebagai mata uang [3]. Sebagai contoh suku Indian Aztec menggunakan sistem perhitungan dimana satu ayam turki seharga seratus biji kokoa dan satu buah avokad seharga tiga biji kokoa [4]
Sementara tahun 1544 M, delegasi Maya Kekchi dari Guatemala yang mengunjungi istana Spanyol membawa hadiah, di antaranya minuman cokelat.
Ø Cokelat cair.
Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah, dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas pedagang. Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya cokelat di London, sampai didirikan “rumah cokelat” untuk menyimpan persediaan cokelat, dimulai di rumah-rumah kopi. Rumah cokelat pertama dibuka pada 1657. Dan resep es coklat pertama diketahui berasal dari Inggris pada tahun 1668.[5]
Pada tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan awalnya diminum oleh suku apothekari, namun minuman ini kemudian dijual oleh Cadbury bersaudara [6].
Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru pada 1847 ditemukan cokelat padat. Orang Eropa membuang hampir semua rempah-rempah yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering mempertahankan vanila. Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai dengan selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yang memerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus ikan paus, hingga bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkeh. Namun, yang paling sering ditambahkan adalah gula. Sebaliknya, cokelat Meso-Amerika tampaknya tidak dibuat manis.
Cokelat Eropa awalnya diramu dengan cara yang sama dengan yang digunakan suku Maya dan Aztec. Bahkan sampai sekarang, cara Meso-Amerika kuno masih dipertahankan, tetapi di dalam mesin industri. Biji kokoa masih sedikit difermentasikan, dikeringkan, dipanggang, dan digiling. Namun, serangkaian teknik lebih rumit pun dimainkan. Bubuk cokelat diemulsikan dengan karbonasi kalium atau natrium agar lebih mudah bercampur dengan air (dutched, metode emulsifikasi yang ditemukan orang Belanda), lemaknya dikurangi dengan membuang banyak lemak kokoa (defatted), digiling sebagai cairan dalam gentong khusus (conched), atau dicampur dengan susu sehingga menjadi cokelat susu (milk chocolate).
8. KEJU

Hasil gambar untuk keju
Keju sudah diproduksi sejak zaman prasejarah walaupun tidak ada bukti pasti kapan pembuatan keju pertama kali dilakukan.[4] Masyarakat prasejarah mulai meninggalkan gaya hidup nomaden dan beralih menjadi beternak kambing, domba maupun sapi.[4] Karena kebersihan yang kurang, terkena sinar matahari secara langsung atau terkena panas dari api maka susu dalam bejana tersebut menjadi asam dan kental.[4] Setelah dicoba ternyata susu tersebut masih dapat dimakan, dan itulah pertama kalinya manusia menemukan keju krim asam (sour cream cheese).[4]
Keju krim manis (sweet cream cheese) juga ditemukan secara kebetulan.[4] Sebuah legenda yang menceritakan bahwa beberapa pemburu yang membunuh seekor anak sapi, kemudian membuka perutnya dan menemukan sesuatu berwarna putih yang memiliki rasa yang enak.[4] Adanya enzim rennet di dalam perut sapi menyebabkan susunya menjadi kental, sehingga menjadi apa yang kita sebut keju saat ini.[4] Cerita lainnya mengatakan bahwa keju ditemukan pertama kali di Timur Tengah oleh seorang pengembara dari Arab.[2]Pengembara tersebut melakukan perjalanan di padang gurun mengendarai kuda dengan membawa susu di pelananya.[2] Setelah beberapa lama, susu tersebut telah berubah menjadi air yang pucat dan gumpalan-gumpalan putih.[2] Karena pelana penyimpan susu terbuat dari perut binatang (sapi, kambing ataupun domba) yang mengandung rennet, maka kombinasi dari rennet, cuaca yang panas dan guncangan-guncangan ketika mengendarai kuda telah mengubah susu menjadi keju, dan setelah itu orang-orang mulai menggunakan enzim dari perut binatang untuk membuat keju.[2]
9.ECLAIR

Hasil gambar untuk eclair
Éclair adalah salah satu varian kue sus atau choux pastry yang dibentuk memanjang dan isian aneka vla dan dicelup kedalam cokelat masak. Adonan dasar Éclair sama dengan adonan sus pada umumnya hanya saja bentuknya yang memanjang menjadi ciri khas tersendiri yang membedakannya dari kue sus pada umumnya.Kue ini berasal dari Perancis dan muncul pada abad ke-19.
10. BAGUETTE

Hasil gambar untuk baguette
Baguette (bəˈɡɛt) adalah roti yang bentuknya lain dari roti lainnya yaitu panjang dan ukurannya yang besar, dan sangat renyah. Diameter standar Baguette kira-kira 5 atau 6 cm, tetapi panjangnya dapat mencapai 1 meter. Roti ini memiliki berat 250 gram. Tekstur luarnya sangat keras. Di mana dalamnya putih dan lembut. Dan ketika ditekan, ia akan kembali ke bentuk semulanya. Yang mana ini merupakan tes untuk mengetahui roti yang masih baik.
Roti ini menjadi simbol budaya di Perancis. Selain anggur wine dan keju.
Roti ini memiliki beberapa variasi seperti: -Roti Setengah Panjang, Digunakan dengan keju, selai dan bahkan untuk dicelupkan ke kopi atau cokelat. -Roti Panjang Tidak selalu 250 gram. Seperti, roti Parisian 400 gram, dan jenis flute memiliki berat 125 gram.
Roti ini dibuat hanya dari tepung, air, ragi dan garam. Tanpa adanya telur, susu dan minyak.
Source : Wikipedia

















Komentar

Postingan Populer