Brownies, yang semula bernama Rosebuds, pertama kali diorganisir oleh
Lord Baden-Powell pada tahun 1914, untuk melengkapi rentang kelompok
usia untuk anak perempuan di Pramuka. Mereka pertama kali dijalankan
sebagai kelompok termuda di Asosiasi Panduan oleh Agnes Baden-Powell,
adik perempuan Lord Baden-Powell. Pada tahun 1918 istrinya, Lady Olave
Baden-Powell, mengambil alih tanggung jawab untuk Panduan Gadis dan oleh
karenanya untuk Brownies.
Awalnya gadis-gadis itu disebut Rosebuds, namun diberi nama oleh Lord
Baden-Powell setelah gadis-gadis itu mengeluh bahwa mereka tidak
menyukai nama mereka. Nama mereka berasal dari cerita "The Brownies"
karya Juliana Horatia Ewing, yang ditulis pada tahun 1870. Dalam cerita
dua anak, Tommy dan Betty, mengetahui bahwa anak-anak dapat membantu
Brownies atau Bogger malas.
Bakso memiliki akar dari seni kuliner
Tionghoa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari istilah 'bakso' berasal dari kata Bak-So, dalam
Bahasa Hokkien yang secara harfiah berarti 'daging giling'. Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah
muslim, maka bakso lebih umum terbuat dari daging
halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam. Kini, kebanyakan penjual bakso adalah
orang Jawa dari
Wonogiri dan Malang. Tempat yang terkenal sebagai pusat Bakso adalah
Solo dan
Malang
yang disebut Bakso Malang. Bakso Malang dan bakso Solo adalah masakan
bakso dan disajikan dengan khas Jawa. Bakso berasal dari China tetapi
berbeda dengan bakso Malang dan Solo. Bakso China biasanya terbuat dari
babi atau makanan laut dan warnya agak kecokelatan serta bentuknya tidak
bulat sekali. Sedangkan bakso Malang dan Solo terbuat dari daging sapi,
berwarna abu abu dan bentuknya bulat sekali. Bakso China biasanya tidak
disajikan dengan kuah melimpah berbeda dengan bakso Malang dan Solo
yang disajikan dengan kuah melimpah.
Catatan tertulis pertama mengenai pasta berasal dari
Talmud pada abad ke 5 Masehi dan mengacu pada pasta kering yang bisa dimasak melalui perebusan
[3], yang mudah dibawa
[4]. Beberapa sejarawan berpikir bahwa
Bangsa Berber mengenalkan pasta ke
Eropa selama penaklukan
Sisilia.
Di Barat, ini mungkin pertama kali dibuat dalam bentuk yang panjang dan
tipis di Sisilia sekitar abad ke-12, seperti yang dilaporkan oleh
Tabula Rogeriana dari
Muhammad al-Idrisi, melaporkan beberapa tradisi tentang
kerajaan Sisilia[5].
Popularitas spageti menyebar ke seluruh
Italia setelah pendirian pabrik spageti pertama pada abad ke-19, memungkinkan produksi massal spageti untuk pasar Italia
[6].
Di
Amerika Serikat
sekitar akhir abad ke-19, spageti ditawarkan di restoran seperti
Spaghetti Italienne (yang kemungkinan terdiri dari mie yang dimasak
hingga al dente, dan
saus tomat ringan yang dibumbui dengan bumbu dan sayuran yang mudah ditemukan seperti
cengkeh,
daun salam, dan
bawang putih) dan baru beberapa dasawarsa kemudian disiapkan dengan
oregano atau
basil
Catatan tertulis pertama mengenai pasta berasal dari
Talmud pada abad ke 5 Masehi dan mengacu pada pasta kering yang bisa dimasak melalui perebusan
[3], yang mudah dibawa
[4]. Beberapa sejarawan berpikir bahwa
Bangsa Berber mengenalkan pasta ke
Eropa selama penaklukan
Sisilia.
Di Barat, ini mungkin pertama kali dibuat dalam bentuk yang panjang dan
tipis di Sisilia sekitar abad ke-12, seperti yang dilaporkan oleh
Tabula Rogeriana dari
Muhammad al-Idrisi, melaporkan beberapa tradisi tentang
kerajaan Sisilia[5].
Popularitas spageti menyebar ke seluruh
Italia setelah pendirian pabrik spageti pertama pada abad ke-19, memungkinkan produksi massal spageti untuk pasar Italia
[6].
Di
Amerika Serikat
sekitar akhir abad ke-19, spageti ditawarkan di restoran seperti
Spaghetti Italienne (yang kemungkinan terdiri dari mie yang dimasak
hingga al dente, dan
saus tomat ringan yang dibumbui dengan bumbu dan sayuran yang mudah ditemukan seperti
cengkeh,
daun salam, dan
bawang putih) dan baru beberapa dasawarsa kemudian disiapkan dengan
oregano atau
basil.
Pizza memiliki sejarah
yang panjang, rumit dan tak menentu yang sering menginspirasikan banyak
debat. Asal kata "pizza" belum jelas, tetapi pertama kali muncul tahun
997 dalam Bahasa Latin Pertengahan, dan di
Napoli pada abad ke-16 sebuah
galette disebut sebagai pizza.
Pada waktu itu, pizza adalah alat tukang roti, sebuah adonan yang digunakan untuk menentukan temperatur oven[
butuh rujukan]. Makanan para warga miskin, pizza dijual di jalanan dan belum dianggap sebagai resep dapur terkenal[
butuh rujukan]. Sebelum abad ke-17, pizza ditutupi saus putih[
butuh rujukan]. Kemudian diganti oleh minyak, keju, tomat atau ikan - tahun 1843,
Alexandre Dumas, père menjelaskan keragaman pelengkap pizza. Bulan Juni 1889, untuk menghormati Ratu
Italia,
Margherita dari Savoy, koki
Neapolitan Raffaele Esposito menciptakan "Pizza Margherita", sebuah pizza yang dipenuhi tomat, keju
mozzarella dan basil, untuk menggambarkan warna
bendera Italia. Dialah yang pertama kali menambahkan keju.
[1]
Urutan pasti dimana banyak roti tipis di Mediterania kuno dan abad
pertengahan menjadi suatu makanan yang terkenal pada abad ke-20 belum
diketahui sampai sekarang.
SANDWICH atau roti lapis adalah makanan berupa dua potong roti yang
menjepit daging, sayuran, keju atau berbagai teman makan roti dan
biasanya diberi bumbu atau saus sehingga rasanya menjadi lebih enak.
Berbagai jenis roti bisa digunakan untuk sandwich dan bergantung pada
isi, permukaan roti biasanya dioles sedikit mayones, mentega, margarin
atau minyak zaitun yang berfungsi sebagai perekat dan penambah aroma.
Kata sandwich sendiri mulai populer sekitar tahun 1762, berawal dari
‘London’s Beef Steak Club‘, tempat bermain kartu para bangsawan Inggris.
[Sebelumnya jenis makanan ini sudah tercatat sejak abad pertama sebelum
masehi, dan berkembang sampai ke abad pertengahan.]
Sandwich diambil dari nama Earl of Sandwich IV, seorang aristokrat
Inggris abad ke-18 yang merupakan pemain kartu kelas berat. Earl of
Sandwich IV ingin terus bermain kartu tanpa harus berhenti untuk makan,
dan makanan kegemarannya adalah daging yang dijepit oleh dua potong roti
sehingga bisa dimakan dengan sebelah tangan sambil bermain kartu.
Teman-teman bermainnya sering memesan makanan yang sama dengan
mengatakan “the same as Sandwich!” [maksudnya : pesan makanan yang sama
seperti yang dipesan Mr.Sandwich.] Dipercaya dari situlah makanan ini
kemudian populer dengan nama ‘Sandwich‘
Earl of Sandwich IV berasal dari kota Sandwich di Inggris. Dalam bahasa
Inggris kuno, Sandwic berarti“tempat berpasir”Pada tahun yang sama, 24
November 1762, kata ‘sandwich’ kemudian muncul dalam jurnal Edward
Gibbons [1737-1794], seorang terpelajar, penulis dan sejarawan Inggris.
Cokelat dihasilkan dari kakao (
Theobroma cacao) yang diperkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke
Amerika Tengah. Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan
Meksiko.
Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan, mungkin juga, membuat
“cokelat” di sepanjang pantai teluk di selatan Meksiko. Dokumentasi
paling awal tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah situs
pengolahan cokelat di Puerto Escondido,
Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM
[2].
Residu yang diperoleh dari tangki-tangki pengolahan ini mengindikasikan
bahwa awalnya penggunaan kakao tidak diperuntukkan untuk membuat
minuman saja, namun selput putih yang terdapat pada biji kokoa lebih
condong digunakan sebagai sumber gula untuk minuman beralkohol.
Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh suku Maya kuno di Río Azul,
Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku
Maya
meminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang
mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya
dikonsumsi sebagai minuman xocolātl yang berarti minuman pahit. Menurut
mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan
apa. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran.
Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan memegang wadah cairan ini
setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah, penyaji yang ahli
dapat membuat busa tebal, bagian yang membuat minuman itu begitu
bernilai. Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh
lemak
kokoa (cocoa butter) namun kadang-kadang ditambahkan juga busa
tambahan. Orang Meso-Amerika tampaknya memiliki kebiasaan penting minum
dan makan bubur yang mengandung cokelat.
Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi
agar rasanya dapat diperoleh. Setelah dipanggang dan dibubukkan hasilnya
adalah cokelat atau kokoa. Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku
Maya dimulai sekitar tahun
450 SM -
500 SM.
Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status penting pada
masa itu. Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih
ditaburi
lada merah,
vanila, atau
rempah-rempah
lain. Minuman Xocoatl juga dipercaya sebagai pencegah lelah, sebuah
kepercayaan yang mungkin disebabkan dari kandungan theobromin di
dalamnya.
Ketika peradaban
Maya klasik runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh bangsa Toltec,
biji kokoa menjadi komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa Kerajaan
Aztecberkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Kota
Meksiko
saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya akan biji
kokoa. Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan “makanan para dewa”
(theobroma, dari bahasa Yunani). Biasanya biji kokoa digunakan dalam
upacara-upacara keagamaan dan sebagai hadiah.
Cokelat juga menjadi barang mewah pada masa Kolombia-Meso Amerika, dalam kebudayaan mereka yaitu suku
Maya,
Toltec, dan
Aztec biji kakao (cacao bean) sering digunakan sebagai mata uang
[3]. Sebagai contoh suku Indian
Aztec menggunakan sistem perhitungan dimana satu
ayam turki seharga seratus biji kokoa dan satu buah avokad seharga tiga biji kokoa
[4]
Ø Cokelat cair.
Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di
istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit
Eropa, kemudian lewat proses yang
demokratis harganya menjadi cukup murah, dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas
pedagang. Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya cokelat di
London, sampai didirikan “rumah cokelat” untuk menyimpan persediaan cokelat, dimulai di rumah-rumah
kopi. Rumah cokelat pertama dibuka pada
1657. Dan resep es coklat pertama diketahui berasal dari Inggris pada tahun
1668.
[5]
Pada tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di
Jamaika dan awalnya diminum oleh suku apothekari, namun minuman ini kemudian dijual oleh
Cadbury bersaudara
[6].
Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru pada
1847 ditemukan cokelat padat. Orang
Eropa membuang hampir semua rempah-rempah yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering mempertahankan
vanila. Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai dengan selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yang memerlukan
ambergris, zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus ikan paus, hingga bahan lebih umum seperti
kayu manis atau
cengkeh. Namun, yang paling sering ditambahkan adalah
gula. Sebaliknya, cokelat Meso-Amerika tampaknya tidak dibuat manis.
Cokelat Eropa awalnya diramu dengan cara yang sama dengan yang digunakan suku Maya dan
Aztec. Bahkan sampai sekarang, cara Meso-Amerika kuno masih dipertahankan, tetapi di dalam mesin
industri.
Biji kokoa masih sedikit difermentasikan, dikeringkan, dipanggang, dan
digiling. Namun, serangkaian teknik lebih rumit pun dimainkan. Bubuk
cokelat di
emulsikan dengan
karbonasi kalium atau
natrium agar lebih mudah bercampur dengan air (dutched, metode emulsifikasi yang ditemukan orang
Belanda),
lemaknya dikurangi dengan membuang banyak lemak kokoa (defatted),
digiling sebagai cairan dalam gentong khusus (conched), atau dicampur
dengan
susu sehingga menjadi cokelat susu (milk chocolate).
Keju sudah diproduksi sejak zaman
prasejarah walaupun tidak ada bukti pasti kapan pembuatan keju pertama kali dilakukan.
[4] Masyarakat prasejarah mulai meninggalkan gaya hidup
nomaden dan beralih menjadi beternak kambing, domba maupun sapi.
[4]
Karena kebersihan yang kurang, terkena sinar matahari secara langsung
atau terkena panas dari api maka susu dalam bejana tersebut menjadi asam
dan kental.
[4] Setelah dicoba ternyata susu tersebut masih dapat dimakan, dan itulah pertama kalinya manusia menemukan
keju krim asam (sour cream cheese).
[4]
Keju krim manis (sweet cream cheese) juga ditemukan secara kebetulan.
[4] Sebuah
legenda
yang menceritakan bahwa beberapa pemburu yang membunuh seekor anak
sapi, kemudian membuka perutnya dan menemukan sesuatu berwarna putih
yang memiliki rasa yang enak.
[4] Adanya enzim rennet di dalam perut sapi menyebabkan susunya menjadi kental, sehingga menjadi apa yang kita sebut keju saat ini.
[4] Cerita lainnya mengatakan bahwa keju ditemukan pertama kali di Timur Tengah oleh seorang pengembara dari
Arab.
[2]Pengembara tersebut melakukan perjalanan di
padang gurun mengendarai
kuda dengan membawa susu di pelananya.
[2] Setelah beberapa lama, susu tersebut telah berubah menjadi air yang pucat dan gumpalan-gumpalan putih.
[2]
Karena pelana penyimpan susu terbuat dari perut binatang (sapi, kambing
ataupun domba) yang mengandung rennet, maka kombinasi dari rennet,
cuaca yang panas dan guncangan-guncangan ketika mengendarai kuda telah
mengubah susu menjadi keju, dan setelah itu orang-orang mulai
menggunakan enzim dari perut binatang untuk membuat keju.
[2]
Éclair adalah salah satu varian
kue
sus atau choux pastry yang dibentuk memanjang dan isian aneka vla dan
dicelup kedalam cokelat masak. Adonan dasar Éclair sama dengan adonan
sus pada umumnya hanya saja bentuknya yang memanjang menjadi ciri khas
tersendiri yang membedakannya dari kue sus pada umumnya.Kue ini berasal
dari
Perancis dan muncul pada abad ke-19.
Baguette (bəˈɡɛt) adalah
roti yang bentuknya lain dari roti lainnya yaitu
panjang dan
ukurannya yang besar, dan sangat renyah. Diameter standar Baguette kira-kira 5 atau 6 cm, tetapi panjangnya dapat mencapai 1
meter.
Roti ini memiliki berat 250 gram. Tekstur luarnya sangat keras. Di mana
dalamnya putih dan lembut. Dan ketika ditekan, ia akan kembali ke
bentuk semulanya. Yang mana ini merupakan tes untuk mengetahui roti yang
masih baik.
Roti ini menjadi simbol budaya di Perancis. Selain anggur wine dan keju.
Roti ini memiliki beberapa variasi seperti: -Roti Setengah Panjang,
Digunakan dengan keju, selai dan bahkan untuk dicelupkan ke kopi atau
cokelat. -Roti Panjang Tidak selalu 250 gram. Seperti, roti Parisian 400
gram, dan jenis flute memiliki berat 125 gram.
Roti ini dibuat hanya dari tepung, air, ragi dan garam. Tanpa adanya telur, susu dan minyak.
Komentar
Posting Komentar